Ketua Pengprov Pentaque Jatim, Nurhasan mengatakan, waktu menuju PON 2024 di Aceh-Sumut tinggal 2,5 tahun. Masing-masing cabor tidak boleh santai, tapi kerja keras mempersiapkan diri atlet terbaiknya.
“Persiapan atlet, pelatih harus siap, tempat latihan ada atau tidak. Jangan leha-leha (santai),” kata Nurhasan.
Pria yang juga Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini, Pentaque siap bekerja keras supaya bisa beriaing dengan provinsi lain dan hasilnya maksimal.
Cabor Pentaque, provinsi yang kuat ada DKI Jakarta, Aceh dan Palembang, Sumatrera Selatan.
“Alhamdulillah Jatim di Pra PON Papua dapat 3 emas dan 3 perak. Semua harus usaha dan kerja keras.
DI PON Aceh dan Sumut, lanjut Nurhasan, ada 11 nomor yang rencananya dipertandingkan.
“Insya Allah di PONAceh dan Sumut kami siap. Unesa punya 36 lapangan Pentaque,” terang Nurhasan.
Perwakilan cabor Gateball, H Sutrisna mengaku, Jatim merupakan yang terdepan dalam pembinaan Gateball. Olhraga asal Jepang ini masih dkuasi Bali karena menajdi propinsi pertama yang mengenal cabor ini di Indoensia.
“Persaingan Bali dan Sulsel, Jatim masih terdepan di Pulau Jawa. Kami terus melakukan seleksi atlet di semua kabupaten dan kota di Jatim,” aku Sutrisna.
Cabor Gateball pada PON 2024 Aceh dan Sumut, rencannya akan menandingkan sebanyak 11 nomor. (sam/isa)