8 November 2025
INFODIS.ID
INFO KESEHATAN

AIDP: Benteng Pertahanan ASEAN Melawan TBC dan Pandemi

Vientiane, Laos, infodis.id  – Airborne Infection Defense Platform (AIDP), secara resmi diluncurkan pada side event ASEAN Health Ministers Meeting (AHMM) ke-16, dengan tujuan memperkuat penanganan tuberkulosis (TBC) di ASEAN, meningkatkan sistem kesehatan dan kesiapan melawan pandemi, guna mengatasi masalah infeksi pernafasan yang ditularkan melalui udara.

AIDP didukung oleh United States Agency for International Development (USAID) dan diimplementasikan oleh Stop TB Partnership Geneva dan Stop TB Partnership Indonesia (STPI), sebuah lembaga non-profit yang berfokus pada upaya eliminasi TBC. Platform ini juga telah disetujui oleh negara anggota ASEAN.

Lebih dari 2.4 juta orang di seluruh ASEAN diestimasikan terkena TBC, berdasarkan Global TB Report 2024. Lima negara ASEAN (Indonesia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam) masuk ke dalam daftar negara dengan beban TBC tertinggi di dunia versi World Health Organization (WHO).  Untuk konteks Indonesia, negara ini memiliki beban TBC tertinggi kedua di dunia.

Menurut Laporan Global Tuberkulosis WHO (2023), Indonesia menyumbang 10 persen dari kasus TBC global pada tahun 2022 dan termasuk salah satu dari lima negara ASEAN dengan beban TBC tertinggi.

Bayu Teja Muliawan, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  menyatakan, “Selama tahun pertama pandemi, kami menghadapi tantangan yang signifikan dalam penanggulangan TBC, di mana pelaporan kasus TBC menurun. Namun, hal ini dapat mulai pulih kembali pada tahun kedua pandemi, bahkan tingkat pelaporan kami tahun 2022 berhasil mencapai 70 persen dan 80 persen pada tahun 2023, capaian ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah Indonesia.

Keberhasilan Indonesia untuk bangkit setelah pandemi adalah berkat monitoring yang intens setiap minggu dari Menteri Kesehatan. Kunci lain dari penanggulangan TBC yang kami lakukan adalah kemampuan dalam bekerja sama dengan para pemangku kepentingan multisektor dan donor, termasuk kementerian, entitas sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil. Kami juga mencari kolaborasi di seluruh ASEAN, untuk terus bekerja bersama dan memastikan bahwa kami dapat lebih kuat sebagai satu komunitas Asia.”

Untuk memperkuat kolaborasi dalam melawan penyakit menular melalui udara, AIDP akan bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dan organisasi-organisasi global untuk menyusun kebijakan dan metodologi, serta bertukar pengetahuan, fasilitas, teknologi, dan sumber daya manusia guna meningkatkan kapasitas melawan TBC dan memperkuat kesiapsiagaan terhadap pandemi.(ery)

Related posts

Timun Rebus Lebih dari Sekadar Sayuran Segar

Belasan Ribu Bumil di Lumajang Telah Terlayani Program Persalinan Gratis

Kecintaan pada Garam dan MSG: Bahaya Tersembunyi di Balik Rasa Gurih Makanan