18 Maret 2025
INFODIS.ID
INFO LAIN

Anggrek Merah Waigeo, Penemuan Spesies Baru yang Menggembirakan

Raja Ampat, infodis.id  – Anggrek merah dari Pulau Waigeo, Raja Ampat, Indonesia, terpilih sebagai salah satu spesies baru favorit para ilmuwan di tahun 2023. Penemuan ini merupakan kabar gembira bagi dunia sains, namun juga disertai dengan kekhawatiran akan ancaman kepunahan.

Perjalanan penemuan anggrek merah ini sendiri cukup unik. Pada tahun 2020, tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat dan tim dari Fauna & Flora International Indonesia Programme melakukan ekspedisi ke puncak tertinggi Gunung Nok (880 m) yang terletak di Pulau Waigeo seperti dilansir mongabay.

Salah satu tujuan ekspedisi mereka kali itu sebenarnya hendak mencari anggrek biru dari Papua (Dendrobium azureum) yang sudah tidak terlihat sekitar 80 tahun. Anggrek yang dinyatakan terancam punah oleh IUCN ini pertama kali dikoleksi spesimennya pada tahun 1938 oleh seorang ahli serangga (entomologist) berkebangsaan Inggris.

Tim berhasil menemukan kembali anggrek epifit yang merupakan satu-satunya yang berwarna biru tua dari 17 ribu anggrek jenis ini. Namun, kabar gembira itu kemudian bertambah saat tim justru menemukan anggrek jenis baru yang berwarna merah menyala, yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya.

Anggrek merah ini memiliki nama ilmiah Dendrobium lancilabium subsp. waigeoense. Spesies ini memiliki bunga yang berwarna merah cerah dengan ukuran yang cukup besar. Bunganya juga memiliki aroma yang harum.

Anggrek merah Waigeo merupakan spesies baru yang pertama kali ditemukan di Indonesia. Spesies ini hanya ditemukan di Pulau Waigeo, Raja Ampat. Pulau Waigeo merupakan salah satu pulau di Taman Nasional Raja Ampat yang memiliki kekayaan hayati yang tinggi.

Penemuan anggrek merah Waigeo merupakan kabar gembira bagi dunia sains. Spesies ini menambah keragaman hayati yang ada di Indonesia. Namun, kabar gembira ini juga dibarengi dengan kekhawatiran akan ancaman kepunahan.

Menurut laporan dari Global Assessment of Biodiversity, tiga dari empat spesies tanaman yang belum terdeskripsikan terancam punah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim, deforestasi, dan perburuan liar.

Para ilmuwan berharap bahwa penemuan anggrek merah Waigeo ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.

Kekhawatiran Kepunahan

Anggrek merah Waigeo merupakan spesies yang baru ditemukan, sehingga informasi tentangnya masih sangat terbatas. Namun, berdasarkan pengamatan tim peneliti, anggrek ini memiliki persebaran yang terbatas di Pulau Waigeo.

Anggrek ini tumbuh di ketinggian sekitar 500-800 meter di atas permukaan laut, di hutan hujan tropis yang lembap. Anggrek ini merupakan anggrek epifit, yang artinya hidup menempel pada pohon lain.

Anggrek merah Waigeo merupakan spesies yang terancam punah. (ery)

Related posts

Trauma Bisa Bertahun-tahun, Relawan Bencana Wajib Tahu Gejalanya

“Twinkling Watermelon”: K-Drama yang Manis Namun Bikin Penonton Rasa Ditipu di Episode Terakhir

Ampas Kopi: Dari Secangkir Kenangan Menjadi Kunci Kesuburan Tanaman