29 Maret 2024
INFODIS.ID
Indeks BeritaINFO DAERAHINFO PEMERINTAHAN

Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku, Banyuwangi Gencarkan Surveilans ke Daerah Perbatasan hingga Pasar Hewan

Salah satu pasar hewan/banyuwangikab

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi drh. Nanang Sugiarto menambahkan, pemkab juga membuka layanan kesehatan hewan di daerah-daerah rawan, perbatasan, dan pasar hewan.

“Kita lakukan pemeriksaan, jika ada ternak yang sakit (meski tidak mengarah ke PMK) akan diberikan vitamin dan mineral untuk meningkatkan status kesehatannya,” ujar drh. Nanang.

Peternak juga diberikan edukasi tentang tanda klinis penyakit PMK. Di antaranya demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.

“Jika ditemukan ternak dengan gejala seperti ini, agar dipisahkan dengan yang lain. Tetap di kandang dan segera laporkan kepada petugas agar segera ditangani,” ujar Nanang.

Untuk mencegah penularan PMK, warga juga diimbau untuk tidak memasukkan ternak baru ke dalam kandang.

“Pisahkan dahulu beberapa waktu, jika memang tidak ada gejala mengarah ke PMK baru boleh dicampur dengan yang lain,” ujarnya, dilansir dari banyuwangikab.

Selain langkah-langkah tersebut, pemkab juga telah berkoordinasi dengan pihak PDHI cabang Jawa Timur 4, Perhimpunan Paramedik Veteriner Indonesia Banyuwangi, FKH Unair Banyuwangi, pemerintah pusat dan provinsi terkait pencegahan dan penyebaran PMK. (ina)

Related posts

Penurunan Kemiskinan di Jatim Tertinggi Nasional, Dalam Setahun Entaskan 391.400 jiwa

adminredaksi

KONI Kota Malang Optimis Raih Hasil Terbaik di Porprov VII Jatim

adminredaksi

Tingkatkan Kolaborasi Riset, ITS Perbarui MoU dengan Sakon Nakhon Rajabat University

adminredaksi