“Sebelumnya kami sudah melakukan perekrutan relawan. Jika nanti ada lonjakan kasus, akan kami rekrut kembali. Namun semoga saja tidak ada lonjakan seperti pada pertengahan 2021 lalu,” tambah Ipuk.
Sementara Direktur RSUD Blambangan dr. Widji Lestarioni mengatakan, telah mengirimkan 20 sample pasien dari kasus aktif di Banyuwangi ke Surabaya, apakah kasus tersebut terindikasi Omicron atau tidak.
“20 sample dari kasus aktif telah dikirim ke Surabaya. Kami menunggu hasilnya,” kata pria yang akrab disapa Rio tersebut.
Rio menambahkan apabila terjadi lonjakan, RSUD akan melakukan skema-skema perencanaan.
“Saat ini kami telah mempersiapkan sarana, obat-obatan, oksigen, dan lainnya. Semoga saja tidak ada lonjakan,” kata Rio. (ina)