Dr Wenny berpesan, jika muncul gejala-gejala awal tersebut, warga diimbau tidak panik dan segera membawa pasien ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul.
“Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU Anak,” tandasnya.
Untuk mengantisipasi dan mencegah penyakit hepatitis akut misterius terjadi pada anak, orangtua juga diimbau untuk menjaga saluran pencernaan anak dengan rutin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih , tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Selain itu juga menjaga saluran nafas anak dengan mengurangi mobilitas, memakai masker saat bepergian, menjaga jarak dengan orang lain, dan menghindari kerumunan.
“Untuk masyarakat Bojonegoro, Khususnya orangtua agar memperhatikan saluran pencernaan dan juga saluran nafas anak dengan cara tersebut guna mengantisipasi terjadinya hepatitis akut misterius,” pungkasnya, dilansir dari bojonegorokab. (ina)