16 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO DAERAH

Bidan Adukan Kondisi Polindes, Gubernur Ganjar Langsung Gerak Cepat

Batang, Infodis.id – Seorang bidan di Desa Sidoharjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang bernama Sri Umiyati mengadu terkait kondisi Polindes dan kebutuhan beras fortifikasi untuk gizi masyarakat, khususnya ibu hamil.

Atas aduan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung merespon dengan cepat meminta jajarannya agar melihat kondisi Polindes Sidoharjo untuk direnovasi.

Ganjar juga meminta agar beras fortifikasi dan mobil sampah segera dikirimkan.

“Oke nanti biar dilihat Polindesnya dan dibangun. Beras fortifikasi dan mobil sampah nanti saya kirim ke sana,” kata gubernur.

Ganjar mengatakan, dia butuh mendengarkan masyarakat secara langsung untuk mengetahui permasalahan di masyarakat, kemudian membuat kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut. Kebutuhan disabilitas, isu perempuan dan anak, stunting, AKI-AKB, dan ibu hamil juga menjadi perhatian dalam musrenbang.

“Ada yang sebenarnya bisa kita tangani dengan cepat kok. Maka kalau kemudian itu bisa kami tangani cepat, ya sudah kami lakukan sendiri saja. Kan saya punya akses-akses yang sebenarnya bisa digunakan. Maka saya senang kalau ada orang yang bersemangat, punya prestasi, dan ada kendala kami bisa mengatasi, karena itu tidak terlalu sulit. Uangnya juga nggak terlalu mahal. Itu bisa kami lakukan,” tuturnya.

Selain memberikan bantuan renovasi polindes, Ganjar Pranowo juga akan mengirim mobil sampah untuk Desa Sidoharjo. Itu setelah Kepala Desa Sidoharjo Muhammad Mutokhin menyampaikan, kebutuhan mobil sampah cukup penting supaya masyarakat tidak buang sampah sembarangan.

Atas respons cepat Ganjar, membuat Sri Umiyati terharu dan membuatnya meneteskan air mata. Ia terharu lantaran Ganjar sangat peduli dengan Polindes dan kesehatan ibu hamil.

“Saya kan tinggal di Polindes, maaf (kondisi) Polindesnya mengenaskan, Pak. Saya terharu ada orang penting yang memperhatikan kondisi Polindes,” ujar Sri Umiyati, saat berdialog dengan Ganjar Pranowo secara daring, dalam acara Musrenbangwil Petanglong Bregasmalang, di Pendapa Kabupaten Batang, Rabu (15/3/2023).

Sri Umiyati menjelaskan, di Desa Sidoharjo terdapat 41 anak stunting. Jumlah tersebut turun 54 persen dari 2021. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan stunting adalah memberikan sosialisasi, memberikan makan bergizi, serta edukasi kepada ibu hamil, termasuk pemberian pil penambah darah.

“Kami masih membutuhkan susu dan beras fortifikasi. Beras fortifikasi itu kan banyak mengandung gizi, Pak. Untuk ibu hamil ada 21 orang, jumlah risti (risiko tinggi) ada 12 orang karena kurang energi kronis (KEK), hipertensi, penyakit penyerta, kehamilan lebih umur atau di atas 35 tahun, ada juga yang 17 tahun sudah hamil. Kalau AKI-AKB nihil,” ungkapnya.

“Tiga persoalan utama di Desa Sidoharjo itu ada RTLH sekitar 242 rumah, stunting, dan warga tidak mampu tidak ter-cover BPJS. Kami juga membutuhkan mobil sampah biar warga tidak buang sampah sembarangan,” ujarnya kepada Ganjar. (**/isa)

Related posts

Hotel Satwa “Kebanjiran” Pesanan, Naik Tiga Kali Lipat

Feeder Wirawiri Suroboyo Buka Layanan Dua Rute Baru

Pastikan Keandalan Sistem Transmisi Jatim – Bali, UIT JBM Monitoring Harian Posko Siaga