Surabaya, Infodis,id – Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur, Pulung Chausar mendukung terselenggaranya East Java Esports Championship, karena event ini selain untuk memperkenalkan olahraga elektronik atau Esports juga untuk menjaring talenta baru dari para gamer – gamer di Jatim ini sehingga bisa disiapkan menjadi atlet berbakat baik prestasi maupun profesional. Namun pihaknya menekankan olahraga esports ini membutuhkan pendampingan karena secara umum kontennya tidak semua positif.
“Event East Java Esports Championship ini sebagai ajang memaksimalkan prestasi dan penjaringan atlet esports, karena esports ini olahraga khusus yang membutuhkan pendampingan betul karena tidak semuanya positif,” tukas Pulung Chausar, Senin (17/1/2022).
Pihaknya bekerjsama dengan AVGI ini selain untuk menyosialisasikan esports melalui event ini sebagai ajang menjaring prestasi, tetapi juga merubah kesan negatif dari permainan olahraga video games ini menjadi positif, oleh karena itu dalam esports ini diperlukan pendampingan yaitu orang tua.
“Kita mencoba mengekspresikan esports bekerja sama dengan AVGI ini untuk membuat stigma negatif menjadi positif dengan asumsi adanya kegiatan ini orang tua juga dilibatkan dalam pendampingan dan adik – adik juga bisa memanfaatkan sedikit waktu yang lebih bermanfaat,” pesan Kadispora Jatim.
Dalam ajang East Java Esports Championship yang digelar secara hybrid sejak Desember 2021 – Pebruari 2022 ini dilombakan yaitu Battlegrounds Player Unknown atau yang biasa disebut PUBG dan Mobile Legends yaitu game arena pertempuran daring atau lebih sering disebut MOBA dengan set-up multipemain. Dalam ajang esports ini, tercatat sudah 1200 orang yang ikut dalam Mobile Legends dan 274 orang ikut PUBG.