Pemenuhan kebutuhan biomassa bisa berasal dari limbah seperti pelet sekam padi maupun jenis tanaman energi yang akan dipasok oleh Perhutani. Kerja sama dalam penyediaan biomassa selain dapat menyukseskan program co-firing juga mendukung pengembangan industri biomassa di masa depan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan inovasi co-firing di unit pembangkit yang dikelola oleh PT PJB.
Di tahun 2022, PT PJB telah sukses menghasilkan green energy sebesar 42,65 GWh yang berasal dari co-firing 12unit pembangkit yang dikelola. Tercatat, PLTU Rembang menghasilkan 4 GWh green energy selama periode Januari-Februari. Melalui pasokan biomassa dari Perhutani, potensi produksi green energy pada PLTU Rembang akan dapat ditingkatkan dan membawa dampak pada kenaikan kualias udara dan bauran energi baru terbarukan nasional.
PLTU Rembang menjadi PLTU keempat PJB yang telah berhasil melakukan co-firing secara komersial pada 19 maret 2021. Saat ini co-firing pada PLTU berkapasitas 2×315 MW tersebut masih 1% dengan kebutuhan biomassa 2.000 ton per bulan. Adapun kebutuhan biomassa untuk PLTU Rembang dengan target co-firing 5% adalah sekitar 10.000 ton/bulan.
Pasokan dari Perutani sebanyak 14.300 ton dalam setahun akan membantu 12% dari kebutuhan PLTU tersebut. PJB masih membuka lebar kesempatan bagi pemasok lain, utamanya pemasok lokal yang dekat lokasinya dengan PLTU. (isa)