Surabaya, infodis.id – Dr. Shienny Megawati Sutanto, S.Sn., M.M., M.Ds., dosen Universitas Ciputra (UC), meluncurkan novel fantasi terbarunya, “Warisan Dua Dunia”. Novel ini unik karena memadukan unsur budaya Tionghoa-Indonesia, khususnya tradisi Lontong Cap Go Meh, ke dalam alur cerita fantasi. Peluncuran buku ini bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh.
Shienny, yang juga dikenal sebagai novelis dan ilustrator, mengatakan bahwa ia ingin menghadirkan budaya Tionghoa secara alami dalam cerita, bukan sekadar sebagai latar belakang. Proses penulisan novel ini merupakan bagian dari disertasinya yang diselesaikan pada Juni 2024. Pengalaman masa kecilnya di sekitar Klenteng Hok An Kiong di Surabaya menjadi inspirasi utama.
“Menulis tentang budaya membutuhkan riset mendalam agar penyampaiannya tidak menggurui,” ujar Shienny di kampus Universitas Ciputra (UC) Surabaya, Selasa (15/4/2025).
Ia mengakui tantangan terbesar adalah menghadirkan budaya tanpa terkesan dipaksakan. Novel ini pun dihiasi 18 ilustrasi karya Shienny sendiri, termasuk visualisasi 12 shio yang disebutnya sebagai bagian paling rumit dalam proses pengerjaan. “Menggambar klenteng juga cukup menantang. Harus akurat, tetapi tetap bergaya kartun sesuai gaya saya,” tambahnya.
Versi cetak novel ini hadir dalam hitam putih, sementara e-book-nya berwarna. Shienny, yang telah menerbitkan sepuluh novel fiksi sejak 2010, berharap “Warisan Dua Dunia” dapat memperkenalkan budaya Tionghoa-Indonesia kepada generasi muda dengan cara yang menyenangkan dan menghibur.
“Lewat cerita fantasi, saya ingin mengajak pembaca memahami budaya dengan cara yang fun,” tutupnya. Meskipun sibuk mengajar di program Visual Communication Design UC, Shienny tetap aktif berkarya dengan manajemen waktu yang disiplin. (Abi)