7 November 2025
INFODIS.ID
INFO OTOMOTIF

Dosen UMSurabaya Ungkap Penyebab dan Solusi Motor “Brebet” Pasca Isi Pertalite di Jatim

Surabaya, INFODIS.ID – Fenomena mesin motor yang mengalami “brebet” atau tersendat-sendat setelah pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite ramai dikeluhkan pengendara di sejumlah wilayah Jawa Timur. Menanggapi hal ini, pakar dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) memberikan penjelasan ilmiah beserta solusinya.

Ilyas Sofana, Dosen sekaligus Sekretaris Program Studi Teknik Mesin UMSurabaya, membeberkan bahwa masalah brebet ini berakar pada dua faktor utama yang saling berkaitan: kualitas BBM dan kondisi sistem pengapian kendaraan.

“BBM dengan kualitas buruk membuat proses pembakaran di dalam mesin tidak berjalan sempurna. Akibatnya, aliran bahan bakar bisa tersendat dan muncullah gejala brebet yang dirasakan pengendara,” jelas Ilyas, seperti dikutip dari laman resmi UMSurabaya, Rabu (29/10).

Lebih lanjut, Ilyas menegaskan bahwa masalah ini tidak bisa serta-merta dibebankan sepenuhnya pada bahan bakar. Gejala brebet, ujarnya, juga sangat dipengaruhi oleh performa sistem pengapian kendaraan.

“Keduanya saling berhubungan. Sistem pengapian yang abnormal bisa disebabkan oleh bahan bakar yang tidak sesuai standar,” tegasnya.

Ia melanjutkan, jika BBM yang digunakan telah sesuai dengan rekomendasi manual book kendaraan, maka keausan pada komponen-komponen sistem pengapian, seperti busi dan koil, dapat diminimalkan. Dengan kata lain, penggunaan BBM yang tidak optimal dapat mempercepat kerusakan komponen pengapian, yang pada akhirnya memunculkan gejala brebet.

Ilyas juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memperhatikan angka Research Octane Number (RON) atau nilai oktan pada BBM. Meski RON tinggi dikenal mampu mencegah knocking (ledakan tidak terkontrol di mesin), ia menekankan bahwa prinsip “semakin tinggi RON semakin baik” tidak sepenuhnya benar.

“Yang terpenting adalah menggunakan BBM dengan RON yang sesuai spesifikasi yang ditetapkan oleh pabrikan kendaraan. Pemakaian RON yang terlalu tinggi tanpa kebutuhan mesin yang memadai tidak serta merta meningkatkan performa secara signifikan,” paparnya.

Penjelasan ini diharapkan dapat memberikan edukasi bagi masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih BBM dan merawat kendaraannya, sehingga masalah brebet dapat dihindari dan kinerja mesin tetap optimal.(ery)

Related posts

Setelah Jakarta, Danamon – Adira dan MUFG Siap Sukseskan IIMS di Surabaya

Grand Prix F1 Las Vegas: Pertunjukan yang Memukau

Touring Kemerdekaan JVC 2025: Penanaman Pohon dan Edukasi Pemilahan Sampah di Bogor