Kekerasan Mengganas, Militer Dilibatkan
Quito, infodis.id – Presiden Ekuador Guillermo Lasso pada Senin (8/1) mengumumkan keadaan darurat nasional setelah aksi kekerasan yang merebak di berbagai wilayah negara itu.
Tindakan ini menyusul penyerbuan studio televisi TC di Guayaquil, penyerangan universitas, dan penjarahan di ibu kota Quito.
Pada hari yang sama, orang-orang bersenjata juga menyerbu sebuah penjara di Guayaquil dan menculik beberapa anggota polisi. Dalam insiden terpisah, dua pentolan geng kriminal besar melarikan diri dari penjara di mana mereka ditahan.
Ekuador Mengalami Krisis Keamanan
Krisis keamanan di Ekuador telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, negara ini mencatat rekor tertinggi kasus pembunuhan, dengan 7.878 kasus.
Ekuador telah menjadi pusat regional penting untuk penyimpanan, pemrosesan, dan distribusi obat-obatan terlarang. Hal ini telah memperkuat lebih dari 20 geng kriminal yang beroperasi di negara tersebut.
Geng-geng ini, yang pusat komando dan operasi utamanya di dalam penjara, terkait dengan kartel narkoba besar di Meksiko dan Kolombia.
Geng-Geng Kriminal Makin Berkuasa
Beberapa geng kriminal paling terkenal di Ekuador adalah Choneros, Lobos, Lagartos, dan Tiguerones. Geng-geng ini bertanggung jawab atas aksi kekerasan ekstrem, baik dalam konflik internal maupun terhadap pemerintah, institusi, atau masyarakat dilansir bbc
Pada Agustus tahun lalu, calon presiden Fernando Villavicencio dibunuh oleh pembunuh bayaran. Kejahatan ini masih diselidiki, namun banyak pengamat menghubungkannya dengan kebangkitan geng-geng tersebut.
“Kejahatan ini dan kejahatan-kejahatan lainnya dimaksudkan untuk memberi syarat pada penguasa dan menunjukkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir sebagian besar geng telah memegang kendali di negara ini,” kata pakar politik Ekuador Andrés Chiriboga kepada BBC
Selain itu, geng-geng kriminal ini telah menyebar ke berbagai sudut masyarakat Ekuador, termasuk institusi negara itu sendiri melalui korupsi.
Akankah Langkah Presiden Lasso Mampu Meredam Krisis?
Langkah Presiden Lasso untuk memberlakukan keadaan darurat nasional disambut baik oleh banyak pihak. Namun, masih belum jelas apakah langkah ini akan mampu meredam krisis keamanan yang sedang terjadi.
Para pengamat mengatakan bahwa pemerintah Ekuador perlu melakukan reformasi menyeluruh untuk mengatasi akar masalah krisis, termasuk korupsi dan ketidakadilan sosial.
“Keadaan darurat tidak akan menjadi solusi permanen,” kata Chiriboga. “Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi akar masalah, seperti korupsi dan ketidakadilan sosial.” (ery)