20 April 2024
INFODIS.ID
Indeks BeritaINFO DAERAH

G20 EMPOWER Gelar Plenary Meeting Kedua di Yogyakarta, Dorong Kontribusi Peran Perempuan Gerakkan Pertumbuhan Ekonomi

Pada pertemuan di Yogyakarta ini, Menteri PPPA dijadwalkan akan melangsungkan dialog interaktif dengan para G20 EMPOWER Advocates. Selain itu, juga dilaksanakan pengenalan peran dan aktivitas G20 EMPOWER serta berbagi pengalaman dari perwakilan delegasi/advocate G20 EMPOWER.

Para advocates ini adalah para pemimpin perempuan yang bertindak sebagai pengambil keputusan pada suatu perusahaan atau lembaga yang berkomitmen untuk mencapai visi misi G20 EMPOWER dalam keseteraan gender dan pemberdayaan perempuan di dalam perusahaan hingga lingkungan mereka.

Dalam pertemuan ini, ada sekitar 30 advocates baru signing pledge G20 EMPOWER yang terdiri dari perusahaan swasta dan BUMN yang berkomitmen kepada G20 EMPOWER melalui pelibatan praktik terbaik para pemimpin Perempuan Indonesia di perusahaannya masing-masing.

G20 EMPOWER merupakan salah satu inisiatif di dalam kepresidenan G20 yang mengusung aliansi pemimpin sektor swasta dan pemerintah untuk bersama-sama mengadvokasi dan mendukung kemajuan perempuan dalam posisi kepemimpinan di sektor swasta dan publik.

Kementerian PPPA bersama dengan XL Axiata dan IWAPI menjadi focal point dalam mempromosikan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam dunia usaha melalui G20 EMPOWER. Melalui aliansi ini Indonesia ingin mempromosikan praktik baik dari perusahaan maupun pemerintah dalam mendorong kepemimpinan perempuan. Indonesia juga telah memiliki advocate dari sektor privat yang terlibat dalam mempromosikan peran kepemimpinan yang berperspektif gender dalam perusahaan.

Beberapa praktik baik yang telah didorong oleh Advocate G20 EMPOWER Indonesia melalui perusahaan yang dijalankannya, diantaranya adalah mengembangkan pelaporan responsive gender dalam perusahaan untuk mengidentifikasikan jumlah keterwakilan perempuan dalam posisi pimpinan, managerial perusahaan hingga proses perekrutan; menciptakan employment assistant program untuk memberikan dukungan psikologis kepada pegawai termasuk yang mengalami kekerasan dan pelecehan; menyediaakan fasilitas memadai bagi perempuan; memberikan program training dan mentoring serta pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan pegawai perempuan; serta Menyusun regulasi dan kebijakan perusahaan terkait lainnya untuk mendorong keterwakilan dan peran perempuan dalam perusahaan. (isa)

Related posts

Bupati Hendy Serahkan Santunan Pada Keluarga Korban Kecelakaan Wisata Papuma

adminredaksi

Kapolda Jatim Pimpin Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2023

Langkah Pemkab Banyuwangi Antisipasi Hepatitis Akut

adminredaksi