Khofifah menyebut bahwa penyebab mortalitas tertinggi di Jawa Timur adalah karena lansia, komorbid dan belum melaksanakan vaksinasi . Diantaranya diabetes, Hipertensi, komplikasi diabet dan hipertensi serta jantung. Karenanya, percepatan vaksinasi diperlukan antara lain untuk mencegah mortalitas akibat Covid-19.
Sebagaimana diketahui, Evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuktikan bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.
“Komorbid paling tinggi adalah karena diabet, kemudian hipertensi dan ketiga diabet dan hipertensi, keempat jantung menjadi penyebab terbesar mortalitas dari pasien Covid-19. Karenanya percepatan vaksinasi menjadi salah satu langkah pencegahan penyebaran Covid-19 karena antibodi yang bagus pada diri kita,” tuturnya.
Khofifah memaparkan, berdasarkan data pada dashboard Kementerian Kesehatan/KCPEN per 16 Februari 2022, capaian vaksinasi dosis pertama di Jatim mencapai 28.420.063 orang atau 89,30%, dosis kedua mencapai 21.804.504 orang atau 68,51%. Sementara untuk dosis ketiga mencapai 1.276.600 orang atau 4,01%.
“Pada dasarnya vaksinasi dosis satu di Jawa Timur sudah hampir 90% lebih tepatnya 89,3%. Saya berharap bahwa bisa segera mencapai 100%,” harapnya.