
Bandung, infodis.id – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) untuk mendukung pembangunan nasional. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penyusunan Lima Prioritas Vertikal Utama dalam Strategi AI Nasional. Hal ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam Seminar Nasional bertajuk “Optimasi Pemanfaatan AI dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum” yang berlangsung di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, pada Minggu (22/12/2024).
Menurut Menkomdigi Meutya Hafid bahwa strategi AI Nasional Indonesia berfokus pada lima sektor utama yang dinilai memiliki dampak besar bagi masyarakat dan pembangunan nasional.
“Penggunaan AI untuk meningkatkan diagnosis, pengobatan, dan manajemen kesehatan secara efisien, memanfaatkan AI untuk mengotomatiskan proses administrasi dan meningkatkan transparansi serta efisiensi di sektor pemerintahan, mendorong pengembangan keterampilan digital melalui platform pembelajaran berbasis AI guna mencetak generasi penerus yang unggul di era teknologi, penerapan teknologi cerdas untuk mendukung mobilitas perkotaan yang berkelanjutan, seperti transportasi pintar dan manajemen lalu lintas berbasis data, serta optimalisasi produksi, distribusi, dan pengelolaan stok pangan menggunakan AI untuk memastikan ketahanan pangan nasional.”tegas Meutya Hafid
Dalam seminar tersebut, Meutya Hafid menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dalam pengembangan AI. “Kita harus memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh AI untuk menciptakan infrastruktur dan layanan publik yang lebih baik. Namun, ini hanya bisa terwujud jika ada sinergi yang erat di antara berbagai pihak,” ujar Meutya.
Dengan Strategi AI Nasional, Indonesia diharapkan mampu menjadi pemain utama di bidang teknologi global sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya melalui solusi inovatif yang berbasis data dan teknologi cerdas.(ery)
