Perkembangan usaha-usaha rintisan atau start-up menjamur, khususnya yang bergerak di industri kreatif, komunikasi, dan digital.
Para generasi muda atau kelompok milenial menjadi motor penggerak industriindustri tersebut dengan melahirkan bisnis usaha rintisan yang makin bervariasi dan inovatif.
Pertumbuhan industri inilah yang menjadi salah satu alasan perkantoran alternatif seperti co-working space berkembang pesat. Potret yang sama terlihat dari perkembangan jaringan SUB Co yang dikembangkan Perseroan selama ini.
“Minat para pengusaha start up terhadap kebutuhan ruang perkantoran cenderung dinamis. Hal ini didasari sejumlah faktor seperti lokasi, aksesibilitas, serta biaya yang relatif lebih ringan dibanding perkantoran yang lebih besar. SUB Co Tierra, SUB Co Spazio, dan Sub Co Intiland Tower saat ini rata-rata okupansinya diatas 90 persen,” ungkapnya.
Masing-masing SUB Co menawarkan konsep yang berbeda. SUB Co Tierra menghadirkan konsep ruang kerja dengan dekorasi dan furnitur bernuansa industrial. Menyediakan sebanyak enam ruang ruang kerja yang saat ini seluruhnya sudah tersewa serta sebuah area kerja komunal yang luas. Berikutnya yakni SUB Co Spazio yang berada di gedung Spazio dengan konsep nuansa lebih formal.
Perseroan menilai perkantoran dengan konsep co-working space dapat menjadi jawaban akan kebutuhan para pekerja kreatif terhadap tempat kerja yang inovatif sekaligus menjadi solusi cerdas untuk membangun jejaring yang luas.
Co-working space dapat menjadi inkubator bisnis yang memungkinkan para start-up bisnis bekerja bersama dengan pendiri perusahaan baru lainnya. (isa)