Selain air purifier, kegiatan tersebut juga menyalurkan produk masker antiviral yang mampu melawan bakteri dan virus. Masih menggunakan teknologi yang sama, Widyastuti menjelaskan jika masker tersebut juga terbuat dari kain yang ditambahkan tembaga berukuran nano yang mampu membuat virus hanya bertahan selama empat jam.
Masker tersebut juga dapat dicuci dengan menggunakan air dingin dan sedikit tambahan pengharum. “Masker masih efektif melawan virus lebih dari 80 persen walaupun sudah dicuci sampai 50 kali,” ungkap perempuan yang juga alumnus ITS ini.
Terakhir, Widyastuti berharap jika kegiatan ini mampu memberikan dampak yang baik bagi masyarakat serta bisa menerapkan berbagai teknologi yang sudah dibuat di ITS kepada masyarakat.
“Semoga bisa bermanfaat untuk ke depannya,” tandasnya. (red)