
MOJOKERTO, Infodis.id – Pemkot Mojokerto gerak cepat mengantisipasi kepanikan warga akibat dampak kebijakan pemerintah pusat yang melarang pengecer menjual gas elpiji 3KG.
Meskipun kebijakan itu sudah dicabut dan pengecer bebas menjual elpiji bersubsidi tersebut.
Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, mengatakan, pihaknya memastikan mendukung kebijakan Pemerintah Pusat terkait distribusi gas elpiji 3 KG.
Dirinya memahami bahwa kebijakan itu agar disparitas harga elpiji 3 KG hingga sampai ke masyarakat tidak terlampau jauh.
“Ini sebuah kebijakan pemerintah pusat agar penggunaan gas elpiji 3 KG tepat sasaran, tentu kita (Pemkot Mojokerto) akan mensupport penuh kebijakan ini,” jelasnya di Balai Kota Mojokerto, Selasa (4/2/2025).
Dirinya mengakui ada perbedaan harga jual gas elpiji 3 KG dari agen, pangkalan hingga ke pengecer. Namun di Mojokerto disparitas harga LPG subsidi masih tergolong normal di tingkat pengecer sekitar Rp 20 ribu.
“Elpiji 3 KG ditingkat agen sekitar 11.584 sekian, di pangkalan 16 ribu. Jadi yang diharapkan sampai di konsumen itu mendapatkan harga di 18 ribu sesuai HET. Tetapi memang kenyataannya bisa sampai 20 ribu di tingkat pengecer,” bebernya.
Ia mengungkapkan, sesuai data jumlah pangkalan elpiji 3 KG sebanyak 39 unit yang tersebar di seluruh Kota Mojokerto.
Apabila diperlukan Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan akan melakukan pendataan terhadap pengecer, untuk menambah pangkalan elpiji 3 KG.

Sekaligus memfasilitasi mereka menjadi usaha pangkalan elpiji agar lebih mudah di jangkau oleh masyarakat Kota Mojokerto.
“Otomatis nanti tidak ada perubahan yang berarti jika ada kebijakan lagi. Solusi yang kami ambil kita koordinasikan dengan Pertamina untuk menambah pangkalan LPG di Kota Mojokerto,” ucap Ali Kuncoro.
Kebijakan prematur pengecer dilarang menjual elpiji 3 KG dari Pemerintah Pusat itu, tentu sangat berdampak ke masyarakat hingga memicu kelangkaan gas elpiji di lingkungan Wates, Magersari, Kota Mojokerto.
Menghadapi kenyataan itu, Ali Kuncoro memastikan bahwa stok elpiji 3 KG di Kota Mojokerto aman.
“Kita adakan sosialisasi secara masif, terbitkan surat edaran agar sampai ke pengecer agar masyarakat tidak panik. Karena prinsipnya stok elpiji 3 KG tidak ada masalah, suplai juga siap untuk kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Pemilik pangkalan elpiji 3 KG, Sugiati (57) di Jalan Raya Ijen, Lingkungan Banjaranyar, Kelurahan Wates, Magersari, Kota Mojokerto, menjelaskan, kiriman pasokan elpiji subsidi berjalan normal dan tidak sampai memicu kelangkaan yang berhari-hari.
“Di pangkalan saya tidak sampai ada kelangkaan gas elpiji 3 Kg, pasokannya normal setiap hari dapat kiriman. Tidak sampai ada antrean. Cuma memang pembelinya tidak seperti biasanya, jadi dua hari ini ada warga dari jauh beli elpiji di sini,” tandasnya.
.