Sementara itu, selama Februari ini Pemkab telah menggelar dua kali operasi pasar minyak goreng. Setidaknya jumlah distribusi mencapai 178.743 liter untuk menyuplai pasar tradisional dan kios atau toko klontong.
Meskipun harga satuan belum bisa sesuai dengan harga eceran tertinggi, akan tetapi menurutnya jumlah tersebut dapat mengisi persediaan minyak goreng di masyarakat dalam satu bulan.
Sementara itu, untuk operasi pasar khusus pelaku usaha, Agus mengatakan telah dilakukan dengan jumlah mencapai 6.000 liter. “Setiap pelaku usaha mendapat 18 liter,” katanya.
Adapun untuk masyarakat umum, operasi pasar hingga tahap kedua telah tersalurkan 8.000 liter. “Pertama 2.000 liter, dan operasi pasar kedua mencapai 6.000 liter,” tutur Agus.
Lebih lanjut, Agus meyakinkan, jika persediaan minyak di Kabupaten Tuban saat ini masih cukup, meskipun dengan harga bervariasi, khususnya di toko klontong atau pasar. “Harga masih berkisar mulai Rp 17.000 hingga Rp 21.000,” pungkas Agus, dilansir dari tubankab. (ina)