19 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO DAERAHINFO PERISTIWA

Kasus MSAT, DPP ORSHID Sebut Rekayasa, Berikut Penjelasannya

Jombang, Infodis.id – Terkait dengan santernya berita yang beredar dan proses pemberkasan kasus tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh MSAT kepada mantan santrinya yang saat ini sedang dalam proses Pra-pradilan di Pengadilan Negeri Jombang, Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Shiddiqiyyah (DPP ORSHID) menggelar press conference di Rumah Makan Yusro Lestari di Jl Raya Tembelang, Kec Tembelang, Kabupaten, Jombang, Kamis (20/1/2022).

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Redaksi, Jumat (21/1/2022), dibeberkan beberapa fakta sebenarnya kasus tersebut diantaranya:

1. Adanya keluarga nasab (biologis) dari Bapak Kyai Mochammad Muchtar Mu’thi yang ingin menggantikan kedudukan Beliau sebagai Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah dan Pimpinan Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman-Shiddiqiyyah dan dibalik itu adalah untuk bisa menguasai lahan pesantren baik di Pusat Pesantren Losari Ploso Jombang maupun tanah Pesantren di Puri Semanding Jombang.

2. Dilakukan rencana yang sudah puluhan tahun dipersiapkan untuk penghancuran Shiddiqiyyah oleh EY,LL,BLL,ZZ,QM dan TN yang didukung mantan-mantan murid Shiddiqiyyah dan kemudian disebut Gerombolan Fitnah.

3. Rencana itu mentargetkan hancurnya Bapak Kyai Mochammad Muchtar Mu’thi, Ibu Nyai Shofwatul Ummah dan Gus Mochammad Subchi Azal Tsani serta keluarga.

4. Isu fitnah terhadap Kyai Mochammad Muctar Mu’thi disebarkan sudah puluhan tahun berjalan, diantaranya bahwa Kyai Mochammad Muchtar Mu’thi tidak paham murid-muridnya, pelupa, bisa dipaksa, bisa dimanipulasi, bisa dipengaruhi, dan lain-lain sampai puncaknya adalah mereka mengupayakan supaya Bapak Kyai Mochammad Muchtar Mu’thi masuk ke ranah hukum dan peristiwa jatuhnya beliau sampai patah tulang kaki di rumah EY yang membuat beliau sempat ada dalam kondisi kritis selama beberapa minggu.

5. Isu fitnah untuk menghancurkan ibu Nyai Shofwatul ummah juga dilakukan. Difitnahkan bahwa Ibu Nyai Shofwatul Ummah itu serakah, menguasai lahan Pesantren, menguasai perusahaan yang ada di pesantren dan lain-lain.

Related posts

Resmikan Hydrogen Refueling Station Pertama di Indonesia, Langkah PLN Diapresiasi Berbagai Pihak

Disnaker Nganjuk Gelar Pelatihan Memasak untuk Warga Prambon

Bupati Sidoarjo Luncurkan Program Bedah Warung untuk Tingkatkan Kualitas Warung Pedagang

adminredaksi