Gresik, Infodis.id – Tegar, dimikian nama anak penyandang disabilitas berusia 10 tahun ini. Meski memiliki kekurangan, dia berusaha keras untuk mewujudkan impiannya.
Di ulang tahunnya ke-10 dia minta hadiah kepada kakeknya untuk sekolah, dan memiliki teman seperti anak anak lainnya.
Keputusan kakeknya untuk mewujudkan impian tegar, menbuat perselisihan antata sang kakek dan ibu Tegar.
Dan akhirnya Tegar memutuskan, untuk keluar rumah dan mewujudkan semua impiannya.
Di atas merupakan short synopsis film ‘Tegar’.
Di film ini kita akan disuguhi, bagaimana perjuangan sorang anak disabilitas menjawab ketidak mustahilan, ketidak ramahan dan ketidak berpihakan semua hal bagi sosok penyandang di sabilitas.
Namun Tegar yang diperankan Muhammad Aldifi Tegarajasa, menunjukan arti sebuah kegigihan suatu perjuangan dan tidak satupun di dunia ini yang mustahil untuk di raih, bagi Tegar keterbatasan tidak bisa menyempitkan cita citanya yang tinggi dan besar
Film yang di Sutradarai sosok Anggi Friska yang menyutradarai Negeri Dongeng, 2017 dalam naungan Home production, Aksa Bumi Langit.
Dengan pemeran utama Muhammad Aldifi Tegarajasa, seorang disabilitas asli. Tak luput aktor kawak Dedy Mizwar ( sebagai kakek Tegar ), dan aktor lainnya seperti Sha Ine ( sebagai ibu Tegar).
Menurut Budi Satria, pemerhati sosial, film garapan Anggi ini merupakan film yang sangat layak, bahkan bisa di katakan harus ditonton semua orang dari semua lapisan umur.
Dalam film ini memperlihatkan bagaimana kita, memandang sebelah mata, atau sebuah intitusi berbuat tidak adil terhadap para penyandang difabel.
Film ini menjawab semua itu, bagai mana tidak seorang bocah 10 tahun dengan kondisi difabel. Menunjukan bahwa dunia dan cita cita besae bukan hanya milik orang normal.
Bagaiman Tegar menuntut hak-haknya, mengenai pendidikan yang layak dan fasilitas fasilitas publik tidak dengan dia melemah atau merengek, namun dengan tamparan kegigihan perjuangan dia karena dia setara dengan lainnya.
Bahkan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Melalui Direktorar Jenderal Kebudayaan, sangat mengapresiasi dan mendukung sekali penayangan film ini, sehingga menerbitkan surat dukungan penayangan film Tegar. (why/isa)