“Keluhannya ya tadi itu terkait saluran, terkait sungai. Jadi Insya Allah kita selesaikan bareng – bareng, karena saya ingin menyelesaikan perkampungan itu ya dengan RT dan RW kayak tadi ini. Kalau kebersamaan itu dilakukan, Insya Allah selesai permasalahan itu. Iki Pak RW-ne top,” papar Wali Kota Eri.
Salah satu warga yang curhat ke Wali Kota Eri soal saluran dan sulitnya air surut ketika hujan, itu adalah Mulyono, Wakil Ketua RW 5, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir. Ketika bertemu orang nomor satu di Kota Pahlawan itu, Mulyono mengatakan penyebab utama genangan di wilayahnya itu adalah belum adanya perbaikan gorong – gorong.
“Ini kan wilayahnya luas, ada Sidotopo Sekolahan Gang I, Gang II dan Gang III. Untuk di Gang II itu gorong – gorongnya belum diperbaiki dari dulu, sudah diajukan ke Cipta Karya tapi gagal, karena waktu itu terjadi pandemi pertama,” kata Mulyono.
Penyebab genangan susah surut itu di karena ada beberapa oknum warga yang susah dinasihati soal larangan membuang sampah di sungai. Di samping itu yang membuat air susah surut adalah penyempitan saluran, yang disebabkan oleh pembangunan rumah di atas lahan fasilitas umum (fasum).
“Inginnya kita itu jangan sampai air itu numpuk di atas fasum. Jadinya kan menyempit, kemudian tergenang gitu kan merugikan warga lainnya,” sebutnya.