
Jakarta, infodis.id – Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyatakan keprihatinannya terhadap rencana penerapan tarif impor baru oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia menilai bahwa kebijakan tersebut, yang dikenal sebagai tarif Trump, dapat menekan laju ekspor Indonesia, terutama pada sektor tekstil, furnitur, elektronik, serta hasil pertanian dan perikanan.
Meski pelaksanaannya masih ditangguhkan selama 90 hari oleh pemerintah AS, Saleh mendesak pemerintah Indonesia untuk menyikapinya secara serius dan proaktif.
“Cara menyikapi permasalahan ini adalah dengan negosiasi, paling tidak agar kebijakan tarif bisa diseimbangkan. Selanjutnya, Indonesia harus meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Jangan hanya fokus ekspor ke Amerika, tapi juga membuka pasar baru seperti Eropa, Timur Tengah, dan Afrika yang saya kira cukup menjanjikan,” ujar Saleh dalam keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).
Ia menekankan bahwa kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan AS dapat memberikan dampak serius, khususnya terhadap sektor-sektor padat karya yang selama ini sangat tergantung pada pasar ekspor Amerika. Jika tidak diantisipasi dengan strategi yang tepat, Indonesia berpotensi menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal serta perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Saleh, pemerintah perlu segera menyusun langkah mitigasi. Hal itu mencakup diplomasi dagang, peningkatan kualitas produk lokal, serta promosi ekspor ke pasar-pasar non-tradisional.
“Ini bukan hanya urusan perdagangan, tapi menyangkut nasib jutaan pekerja dan stabilitas ekonomi kita ke depan,” tegasnya.(ery)