24 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO BISNIS

Kisahkan Perjalanan Crown Group Selama 26 Tahun, Iwan Sunito: Semua Diawali Satu Mimpi

Bukan tanpa maksud dia berkata demikian. Crown Group memang tumbuh dari dasar. Bahkan nilai proyek awalnya di tahun 1996 hanya sebesar Rp280 miliar. Iwan mengaku sungguh tak terpikir dan terbayang Crown akan bisa bertumbuh secara eksponensial jika membandingkan capaian sekarang dengan kondisi dua dekade sebelumnya.

Menengok kembali ke belakang, Iwan mengungkap pada akhirnya dia menyadari bahwa meskipun dirinya tidak pernah memimpikan berada di posisi saat ini, namun adalah mimpi yang mendorongnya terus berkarya lebih baik dari waktu ke waktu, yang pada gilirannya mendorong Crown Group melesat tanpa batas (without borders).

Bicara tentang mimpi, Iwan mengakui hal tersebut berjalan secara evolutif. Saat menghabiskan masa kecilnya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dia sama sekali belum memiliki mimpi apa-apa. Bahkan mengerti apa itu mimpi pun tidak. Begitu pun ketika masa remajanya dilakoni di Surabaya.
“Hanya satu yang saya ketahui, saya suka menggambar. Dan kecintaan saya akan mengambarlah yang menuntun saya menemukan mimpi. Mimpi yang sesuai dengan passion saya. Mimpi untuk membuat bangunan yang lebih baik, lebih cantik, bahkan menjadi tengara baru di area sekitarnya.”

Perjalanan Crown Group hingga menapak ke posisi sekarang, sebagai “one of Australia’s largest private developers” tentu tidaklah mudah. Dibutuhkan persistensi, konsistensi, dan perseverance (daya tahan) untuk mengatasi hambatan yang ada. Namun itu semua (persistensi, dst) muncul karena Crown Group sendiri punya mimpi untuk membuat hal-hal besar dan hebat. “Jadi, setelah 25 tahun berkarya dan melihat perkembangan Crown Group, pada akhirnya, saya meyakini betul kekuatan mimpi.”

Iwan sendiri mengaku belajar dari orang-orang hebat tentang arti mimpi.

“Jika dulu our founding fathers, Soekarno, Hatta, Soepomo, Tan Malaka, Mohammad Yamin, Ki Hadjar Dewantara, Sutan Sjahrir tidak bermimpi untuk kemerdekaan Indonesia, mungkin kita tidak pernah bisa merdeka hingga detik ini.”

Hal yang sama, katanya, dia dapatkan ketika berkaca dari para pebisnis besar. “Apabila Harley & Davidson, Guglielmo Marconi, atau Henry Ford tidak mengejar mimpi mereka, kita tidak akan pernah mengenal motor, radio dan mobil.”

Jadi, apa sebenarnya mimpi Iwan untuk Crown Group?

“Pada hal yang paling dasar, saya selalu bermimpi untuk membuat karya kami berikutnya adalah the next masterpiece. Kemudian, saya juga bermimpi bahwa Crown Group selalu naik level dari waktu ke waktu,” Iwan menjelaskan.

Related posts

Kader Madagaskar Wonorejo Jadi Pilot Project Mitigasi Bencana Kebakaran Nasional

Infrastuktur Digital Masih Jadi Masalah Besar Dunia Pendidikan Tinggi

adminredaksi

Resmikan Mother School Sumbersari, Ini Pesan Wabup Jember

adminredaksi