Kegiatan ini disambut positif oleh para petani, di antaranya M. Yusuf dari Kelompok Tani Java Ijen Madusari dari Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
“Kami dapat banyak informasi tentang bisnis kopi dan pemasarannya. Kami manfaatkan ini untuk bertanya banyak hal. Ini membuka peluang pasar kami ke negara lain,” kata dia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, virtual bisnis menjadi peluang bagi petani Banyuwangi untuk membuka pasarnya.
“Terima kasih kepada banyak pemerintah pusat dan pihak lainnya yang terus mendukung Banyuwangi. Fasilitasi semacam ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi petani kopi, khususnya di situasi pandemi semacam ini untuk menumbuhkan harapan dan peluang bagi mereka,” kata Ipuk.
Ipuk juga menyebut bahwa kopi Banyuwangi telah diminati pasar Eropa.
“Kopi dari Perkebunan Malangsari, Kalibaru, telah rutin dipesan Swiss dan Italia,” pungkasnya, dilansir dari banyuwangikab. (ina)