Surabaya, infodis.id – Sebuah gebrakan baru muncul dari tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bisnis bernama MarmorStuff, yang menawarkan furnitur dan home decor terbuat dari limbah marmer. Inovasi ini tidak hanya mengurangi pencemaran limbah marmer tetapi juga mendukung agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Ketua tim MarmorStuff, Salsabila Dhita Nurani, mengungkapkan bahwa ide bisnis ini muncul setelah melihat tumpukan limbah potongan marmer di Kabupaten Tulungagung. Limbah tersebut, dengan corak dan warna yang menarik, menjadi inspirasi untuk menciptakan produk bernilai estetika tinggi. Dhita, yang akrab dipanggil Dhita, bersama timnya berhasil menggandeng perajin marmer lokal dalam pengembangan bisnis ini.
MarmorStuff menerapkan teknik upcycle dalam proses produksi, di mana limbah marmer dimanfaatkan tanpa mengubah bentuk aslinya. Menurut Dhita, ini tidak hanya membuat produk lebih terjangkau, tetapi juga lebih ramah lingkungan.
“Proses produksi melibatkan klasifikasi limbah marmer, penataan dalam cetakan, pengecoran dengan campuran semen putih, lem, dan bubuk kalsium bangunan, serta pengeringan selama tiga hari sebelum dilakukan amplas dan penyelesaian akhir.”kata Dhita Senin (15/1/2024)
Hasil akhir produk bervariasi tergantung pada cetakan yang digunakan, dengan MarmorStuff saat ini memproduksi meja dan kursi kafe, serta nampan dan tatakan gelas. Dhita dan timnya berhasil memamerkan keunggulan produknya di pameran nasional dan internasional, termasuk DECORINTEX 2023 dan IFFINA 2023, di mana produk mereka telah berhasil terjual.
Prestasi tim MarmorStuff tidak berhenti di situ; mereka meraih medali perak dalam kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 pada tahun 2023. Khususnya dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) kategori presentasi di Universitas Padjadjaran. Dhita berharap usaha ini dapat memberikan kontribusi positif bagi para perajin marmer dan membantu mengurangi pencemaran akibat limbah marmer di Tulungagung. MarmorStuff menjadi contoh inspiratif bagaimana mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dengan inovasi berkelanjutan. (ery)