20 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO PENDIDIKAN

Mahasiswa ITS Gagas Elektrolit Padat Baterai dari Bambu Tali

Tak hanya itu, lanjut mahasiswa yang akrab disapa Rafi ini, baterai mobil listrik komersial apabila dibuang ke lingkungan akan menjadi limbah B3 (bahan berbahaya beracun).

Hal itu dikarenakan masih menggunakan bahan sintetis seperti polietilena dan polipropilen. Bahan-bahan sintetis ini pun mahal harganya, sehingga harga dari baterai mobil listrik komersial juga tinggi.

“Bahkan harga baterai mobil listrik Tesla setara dengan harga mobil Avanza,” ungkap mahasiswa Departemen Fisika ini.

Tim yang juga beranggotakan dua mahasiswa lainnya dari Departemen Fisika angkatan 2019 yaitu Phahul Zhemas Zul Nehan dan M Fatahillah Aqsa Laksana Bahtera Nuh ini terinspirasi dari penelitian serupa yang dilakukan oleh Ndruru pada tahun 2019 yang menggunakan kulit kakao.

Berbeda dengan Ndruru, elektrolit padat gagasan Tim Neutrino ini menggunakan bambu tali yang banyak dijumpai di Indonesia.

Pembuatan elektrolit padat ini dilakukan dalam lima tahap. Tahap pertama adalah menentukan kadar selulosa dan lignin yang terdapat dalam bambu tali. Dengan menggunakan metode Chesson-Data, ditemukan bahwa bambu tali mengandung 72 persen selulosa dan 5 persen lignin.

Kadar selulosa ini merupakan kadar tertinggi jika dibandingkan dengan penelitian serupa yang menggunakan bahan alam lainnya seperti kulit kakao, serat ampas tebu, dan tongkol jagung manis.

Kemudian dilanjutkan tahap ekstraksi kandungan selulosa dengan menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) yang menghasilkan bubuk selulosa.

Related posts

BPJS Kesehatan Jamin Kesehatan Petugas Penyelenggara, Sebelum dan Sesudah Pemilu 2024

Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Belanja Produk dan Wisata Dalam Negeri

adminredaksi

Reog Masuk Nominasi Tunggal Warisan Budaya Tak Benda yang Diusulkan Ke UNESCO, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat dan Pegiat Medsos Beri Dukungan

adminredaksi