Bersama Nabiilah, tim ini juga beranggotakan dua mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi ITS lainnya, yaitu Akbar Krisna Wandana dan Ahmad Prayoga.
Mereka meyakini bahwa sistem pengolahan limbah cair buatannya mempunyai tingkat keefektifan sebesar 99.98 persen dalam memfiltrasi kandungan kimia berbahaya.
“Ke depan, harapannya, inovasi kami dapat segera terealisasi sehingga dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat,” tandas Nabiilah optimistis.
Melalui inovasi yang bertajuk Pengaplikasian Membran Bioreaktor dengan Sistem Monitoring Kualitas Luaran Limbah berbasis IoT pada Peternakan Sapi Perah di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Sungai, Nabilah dan tim berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Pertamina Smart Innovation Boyolali 2022 yang diadakan oleh Pertamina Patra Niaga Boyolali, belum lama ini. (ina)