Sementara CEO Start-up Kang Duren, Dzulfikri Putra Malawi mengatakan, dengan membuka keran pasar secara digital marketing bisa memberikan solusi bagi permasalahan yang seringkali dihadapi petani durian. Seperti persoalan harga pasar dan panen yang tidak menentu.
“Tugas Kang Duren nanti mempresentasikan durian unggul Banyuwangi dengan narasi-narasi yang baik, termasuk historinya,” ujarnya.
Salah satu yang menarik dari Banyuwangi, kata Dzulfikri, adalah varietas durian merah. Namun, pemasaran durian ini masih terkendala stok yang terbatas.
“Branding durian merah sudah sangat baik, namun produksinya belum bisa mengimbangi permintaan pasar. Maka, inilah saatnya petani mulai bekerja keras bagaimana meningkatkan produksinya melalui berbagai teknik budidaya yang akan difasilitasi oleh dinas terkait,” kata Dzulfikri, dilansir dari banyuwangikab.
Populasi tanaman durian di kabupaten Banyuwangi sebanyak 114.782 pohon atau setara dengan luas 1.147 hektar, dengan produksi 14.754 ton per tahun. Sentra durian pun tersebar di beberapa kecamatan di Banyuwangi, di antaranya Songgon, Glagah, Licin, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru. (ina)