Penanganan OSA
Pendekatan dini melalui kuesioner sebagai metode penapisan sangat diperlukan bagi orang yang beresiko tinggi mengidap OSA.
Penilaian gangguan kualitas tidur dilakukan dengan pemeriksaan sederhana berupa wawancara medis untuk menilai latensi tidur, riwayat sering terbangun ketika tidur pada malam hari, dan efisiensi tidur.
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti polisomnografi dapat dilakukan dengan cara merekam aktivitas gelombang otak (Electroencephalography), perekam jantung (electrocardiography), pengukur gerakan bola mata (electrooculography), dan pengukur aktivitas otot (electromyography).
Pemeriksaan polisomnografi yang ideal harus dilakukan di laboratorium tidur sehingga dapat dimonitor penuh oleh petugas dengan durasi tidur minimal yang dianjurkan untuk dapat mengukur kualitas tidur selama 6 jam.
Pemeriksaan ini bisa mengenali gangguan yang muncul terhadap kondisi tidur normal. Hal ini penting untuk membantu dokter dalam mengetahui kelainan yang terjadi dan merancang program pengobatan yang diperlukan. (ina)