Selain itu, pihaknya bersama Kementan juga akan mengaktifkan URC (Unit Respon Cepat) yang bertanggung jawab dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit PMK. Serta pemaksimalan KIE (komunikasi informasi Edukasi) agar masyrakat lebih faham tentang PMK.
“Jadi ini kurang lebih sama dengan cara kita melakukan kesiap – siagaan seperti saat kita menghadapi covid-19. Jangan ada yang _under estimated_ Kita bangun URC dan membangun awareness di masyarakat agar mereka tidak melakukan Panic Selling,” tuturnya.
Adapun hasil penanganan yang sudah dilakukan maupun rencana tindak lanjut ke depan, akan dikoordinasikan intensif dengan Kementan bersama pakar akademisi dari Fakultas Kedokteran Hewan serta berkoordinasi dengan empat bupati yang hewan ternaknya terjangkit PMK. (sam/isa)