Lebih lanjut Nyoman menyebut setidaknya terdapat 500 peti kemas berukuran 40 kaki baik ekspor maupun impor yang terdampak langsung genangan air pasang. Atas dampak tersebut, TPK Semarang mengatakan akan memberikan perhatian khusus agar kerugian tidak semakin membesar.
Pihaknya terus berupaya untuk meminimalkan jumlah peti kemas yang terdampak dengan cara memindahkan peti kemas ke area yang lebih tinggi atau memasang beton untuk menahan laju air menuju peti kemas. TPK Semarang juga secara aktif menginformasikan mengenai perkembangan kejadian ini kepada asosiasi terkait seperti INSA, ALFI, GPEI dan GINSI.
“TPK Semarang akan kembali beroperasi setelah keadaan memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan baik dari sisi operasional maupun keselamatan dan kesehatan kerja,” pungkas Nyoman. (isa)