Bangkalan, infodis.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan komitmennya dalam melestarikan manuskrip kuno karya ulama Nusantara, khususnya dari Jawa Timur. Hal ini diwujudkan melalui pameran manuskrip dalam rangkaian Haul Akbar Syaikhona Kholil Bangkalan yang berlangsung pada 11 April 2025. Pameran tersebut menampilkan berbagai manuskrip ulama, termasuk karya Syaikhona Kholil yang telah dialihmediakan. Acara ini juga dimeriahkan dengan peluncuran kitab Ta’limus Shibyan karya Syaikhona Kholil dan seminar satu abad Syaikhona Kholil.
Gubernur Khofifah berharap pameran ini dapat menghidupkan kembali keilmuan ulama Jawa Timur dan Nusantara di mata masyarakat.
“Haul ke-100 Syaikhona Kholil menjadi momentum refleksi untuk menelusuri jejak perjuangan beliau, serta meneladani sejarah melalui pameran naskah kuno ini,” ungkap Khofifah.
Ia menambahkan bahwa Syaikhona Kholil, sebagai ulama besar yang membentuk peradaban Islam Nusantara, meninggalkan warisan keilmuan berharga berupa manuskrip dan taqrirat.
Sejak tahun 2022, Pemprov Jatim telah menghimpun manuskrip kuno ulama Nusantara. Saat ini, terdapat 285 manuskrip hasil alih media kitab Turots yang dapat diakses masyarakat di Disperpusip Prov. Jatim dan melalui portal web disperpusip.jatimprov.go.id/khasjatim. Khofifah menargetkan pelestarian 50 manuskrip ulama pada tahun 2025, meliputi identifikasi, konservasi, restorasi, alih media, pendaftaran, dan pendayagunaan untuk masyarakat.
Upaya pelestarian ini juga mencakup pencarian dan pengumpulan manuskrip dari berbagai sumber, baik dalam maupun luar negeri. Khofifah menekankan pentingnya mendokumentasikan, merawat, dan memperkenalkan karya-karya langka para ulama kepada publik. Pameran Haul Akbar Syaikhona Kholil menampilkan 14 karya utama, sebagian besar tulisan tangan dalam aksara Arab-Pegon, di antaranya Risalah Fi Fiqh al Ibadat, Risalah Isti’dadul Maut, dan lainnya.
Gubernur Khofifah berharap pameran ini dapat mendekatkan generasi muda pada naskah-naskah klasik di tengah perkembangan teknologi. Ia mengajak generasi muda untuk meneladani Syaikhona Kholil sebagai tokoh intelektual dan pembaharu yang berpengaruh di bidang agama, pendidikan, dan sosial budaya Indonesia. Syaikhona Kholil, lahir tahun 1835, dikenal sebagai ulama kharismatik, mursyid tarekat, dan mahaguru bagi ulama besar Indonesia, termasuk Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Keilmuannya yang luas meliputi fiqih, ushul fiqih, tasawuf, nahwu, sharaf, hingga ilmu falak, telah membentuk banyak tokoh penting di Indonesia.