Tak hanya itu, Nanik juga menyatakan, bahwa Dinkes Surabaya juga intens mencari kontak erat semua kasus konfirmasi COVID-19 maupun yang telah terkonfirmasi varian Omicron. Selanjutnya, setiap kontak erat tersebut, dilakukan pengambilan swab dan diperiksa dengan metode SGTF dan WGS.
“Kami juga melakukan isolasi kepada kasus yang terkonfirmasi COVID-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan di tempat yang sudah disediakan oleh Pemkot Surabaya. Yakni di Hotel Asrama Haji (HAH), serta melakukan karantina kepada kontak erat kasus konfirmasi COVID-19,” paparnya.
Tentunya, pihaknya juga melakukan pengawasan dan pemantauan kepada kasus konfirmasi COVID-19 beserta kontak erat di tempat isolasi/karantina yang sudah disediakan oleh Pemkot Surabaya. “Untuk pasien terkonfirmasi COVID-19 yang bergejala sedang hingga berat, maka dirujuk ke RS rujukan di Kota Surabaya,” imbuhnya.
Sebagai diketahui, ada sebanyak 38 RS rujukan Covid-19 di Kota Surabaya dengan Isoter yang disediakan pemkot di HAH. Dengan rincian, tempat tidur (TT) RS rujukan sebanyak 2.886 TT dan isoter di HAH sebanyak 899. (ann)