Setelah mendapat persetujuan dan pendanaan, tim Imelda mulai merakit PPMS dan melakukan uji simulasi, baik simulasi terbatas maupun simulasi di lapangan.
“Saat pengujian, kami mendapat feedback yang positif, tim paramedis mengatakan bahwa alat ini sangat dibutuhkan sebab bentuknya yang portable dan multifungsi,” terang dosen yang menyelesaikan gelar S2-nya di Teknik Informatika ITS tersebut.
Setelah beberapa pengujian dan simulasi, sambungnya, PPMS siap beroperasi dan berhasil dihibahkan di RS UMM pada 13 Januari 2022 lalu. Selain itu, alat yang sedang dalam tahap proses untuk pengajuan hak cipta ini juga akan dibagikan ke dua tempat lainnya, yakni RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong dan Medical Center ITS.
“Namun, kegiatan hibah alat di dua tempat tersebut baru akan dilaksanakan satu hingga dua minggu ke depan,” tutur Wiwik.