Siti Marwiyah juga mewanti-wanti seluruh undangan, termasuk panitia yang terlibat dalam mempersiapkan acara wisuda ini untuk selalu menjalankan protokol kesehatan di mana pun berada.
“Sebenarnya, lebih mudah bagi saya untuk memutuskan menggelar acara wisuda ini secara daring, seperti dilakukan banyak kampus lain. Tapi karena banyak calon wisudawan yang meminta acara ini bisa terselenggara secara luring dengan tetap dihadiri orang tua, sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam hidup, maka saya akhirnya memutuskan untuk menggelarnya secara hybrid”, ujar rektor wanita pertama Unitomo ini.
Siti Marwiyah mengakui, keputusan ini membuat panitia harus bekerja ekstra keras untuk mempersiapkan acara dengan baik.
“Yang daring, meski dilaksanakan lewat aplikasi Zoom, sebisa mungkin harus tetap khidmat. Sedang yang luring, harus dengan prokes ketat. termasuk mewajibkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi untuk masuk ke lokasi acara. Kita semua tentu tidak ingin muncul kluster Covid baru dari acara wisuda kita ini”, papar adik kandung Menkopolhukam Mahfud, MD ini.