24 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO OLAHRAGA

Sikapi Polemik Penolakan Israel di Piala Dunia U-20, Bupati Trenggalek Usulkan Tiga Opsi

Surabaya, Infodis.id – Menyikapi polemik penolakan Israel di ajang Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada 20 Mei – 11 Juni 2023, Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengusulkan tiga opsi agar gelaran tersebut bisa terselenggara di Tanah Air.

Tiga opsi tersebut diantaranya melobi FIFA agar membanned Israel sama seperti FIFA melakukan hal tersebut kepada Russia.

Kedua, Timnas Israel main dengan menanggalkan segala atribut kenegaraan. Mulai dengan tidak membentangkan bendera Israel, tidak menyanyikan lagu kebangsaan Israel.

“Yang ada hanya bendera dan logo PSSI-nya Israel. Tidak ada sama sekali atribut yang membawa bendera Israel. Mereka datang tidak membawa nama Israel, tapi atas nama lembaga PSSI-nya Israel,” ungkapnya, Senin (27/3/2023).

Opsi ketiga adalah dengan menggandeng negara lain sebagai co-host. Jadi Israel akan bertanding di negara lain, tidak di Indonesia. Negara terdekat yang paling mungkin dijadikan co-host adalah Singapura.

“Singapura memiliki infrastruktur yang paling siap. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dengan Indonesia, hanya sekitar satu jam perjalanan pesawat udara. Jadi satu tim yang ada Israelnya bermain disana. Bahkan termasuk seandainya Israel mampu mencapai final. Indonesia harus legowo final tidak diselenggarakan di Indonesia, karena sepakbola Israel U-20 sekarang sedang bagus-bagusnya,” ungkapnya.

“Sehingga dalam hal ini secara geopolitik Indonesia disegani karena memiliki konsistensi dalam bersikap, menjalankan amanah konstitusi dan sejarah perjuangan bangsa. Tanpa harus mengorbankan prestasi dan reputasi sepakbola Indonesia,” kata bupati yang akrab disapa Cak Ipin.

Bupati Trenggalek yang juga merupakan kader PDI Perjuangan, menyatakan akan terus sejalan dengan perjuangan Bung Karno memerdekakan bangsa-bangsa. Tidak terkecuali Palestina.

Secara hubungan diplomatik Indonesia dan Israel tidak terhubung, dari sisi sejarah Bung Karno beberapa kali menolak bertanding dengan Israel baik digelaran olimpiade maupun kualifikasi piala dunia.

“Puncaknya Bung Karno menyelenggarakan GANEFO (Games Of New Emerging Forces) sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika dan belahan lainnya yang masih dalam belenggu imperialisme kala itu,” ujarnya.

Namun Mas Ipin yang juga hobi bermain bola ini juga tidak ingin gelaran Piala Dunia U-20 gagal diselenggarakan di Indonesia. Karena, sepak bola dapat menyatukan bangsa dan memupuk semangat nasionalisme. Akan tetapi kemanusiaan harus diatas segalanya.

“Sekarang kita jangan membahas soal penolakan. Tapi yang harus kita bicarakan adalah solusi agar Piala Dunia U-20 bisa terselenggara di Indonesia. Turnamen ini turnamen bergengsi dan memiliki dampak luar biasa bagi Indonesia. Sayang jika harus gagal,” ungkapnya. (joo/isa)

 

Related posts

Faisol Riza Berangkatkan Pekerja Laundry Umroh

adminredaksi

Bojonegoro Ikut IFF Jerman, Ajang Promosi Potensi Daerah Skala Internasional

adminredaksi

Bukan Babak Baru, Ini Perjuangan Baru

Editor: [ Iskandar Pribowo ]