Lebih lanjut perseroan menargetkan arus peti kemas pada tahun 2022 sebanyak 11.641.285 TEUs. Pihaknya optimis target dapat tercapai seiring sejumlah pembenahan yang dilakukan di terminal peti kemas.
Pembenahan dimaksud meliputi standardisasi dan digitalisasi bisnis proses, peningkatan kompetensi bagi pekerja dan juga TKBM, serta peningkatan kehandalan peralatan penunjang kegiatan terminal.
Perseroan direncanakan tahun 2022 ini akan mulai mengelola dan mengoperasikan 15 terminal peti kemas dan 6 anak perusahaan secara bertahap.
Sebelumnya, pada tanggal 1 Januari 2022 lalu, SPTP secara resmi melakukan pengoperasian TPK Nilam di Surabaya. Selanjutnya, pada 3 Januari 2022, perseroan menerima pelimpahan saham atas 6 anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Pada 1 Februari 2022, SPTP akan kembali mengoperasikan 3 terminal yakni TPK Belawan, TPK Banjarmasin, dan TPK Semarang.
“Standardisasi yang kami lakukan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas yang selanjutnya akan berdampak pada jumlah kunjungan kapal ke terminal, dengan demikian arus peti kemas juga akan meningkatkan,” lanjutnya.