20 April 2024
INFODIS.ID
INFO DAERAH

Tak Patah Semangat Meski Tinggal di Lahan Kering, Lewat Budidaya Selada Hidroponik Pemuda ini Raup Keuntungan Rp 5 Juta Setiap Bulan

Lumajang, Infodis.id – Tak patah semangat meski tinggal dalam wilayah lahan kering, lewat budidaya pemuda 26 tahun ini mampu meraup keuntungan antara Rp 4 juta dampai dengan Rp 5 juta setiap bulan.

“Saya bertempat tinggal di wilayah yang lahannya kering, dan susah dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Tetapi, metode hidroponik bisa menjadi salah satu alternatif pilihan bertanam dengan segala macam keterbatasan,” ungkap Ahmad Rofi’i, Sabtu (25/2/2023).

Dikatakan lebih lanjut, meskipun tinggal di wilayah lahan kering dan susah ditanami beragam jenis tanaman, hal itu tak membuatnya ragu untuk terjun ke dunia pertanian. Dirinya memanfaatkan lahan yang hanya berukuran 18×3 meter untuk disulap menjadi tempat untuk budidaya selada air melalui rumah hidroponik.

“Karena tempat tinggal lahannya kering, jadi saya menggunakan hidroponik yang metode budidaya tanamnya dengan hanya memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Dan, saya sudah menggeluti budidaya sayuran hidroponik ini dalam 2 tahun terakhir dan hasilnya cukup memuaskan,” terang pemuda asal Desa Kedawung Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang.

Menurut Rofi’i, budidaya selada menggunakan metode hidroponik cukup mudah, bibit selada yang masih berupa biji disemai pada spons atau busa. Spons yang disediakan juga dibentuk dan dipotong sedemikian rupa untuk menyesuaikan proses penanaman selada.

Kemudian, setelah berusia satu minggu dan tumbuh daun, baru lah selada dipindah ke rumah hidroponik. Di tempat ini, sudah dirancang dan disetel denngan dipasang lubang-lubang pipa yang teraliri air.

Selain itu, kadar PH air juga harus dijaga dan dipastikan air dalam tempat penampung tak langsung terkena matahari. Setelah berusia 30 hari, barulah selada sudah mulai siap panen.

Usai dipanen, selada kemudian dikemas dan siap dijual ke pelanggan-pelanggan, seperti pemilik restoran maupun usaha katering.

“Penjualannya sementara ini masih dalam kota, dan kebanyakan ke restoran-restoran dan usaha katering saja,” katanya.

Rofi’i menambahkan, bahwa dari budidaya selada air ini, dirinya bisa meraup cuan hingga Rp4-5 juta per bulan. Dan sejauh ini, ia memilih selada air hidroponik lantaran harganya yang cukup stabil dibanding sayuran lain yang bisa cepat naik turun harganya.

Bahkan, kadang kali ia sering kuwalahan akan tingginya permintaan sayuran tanpa pestisida tersebut.

“Untuk permintaannya tinggi, bahkan sampai kekurangan untuk supply stok,” imbuhnya. (yat)

Related posts

Ratusan Peserta Semarakkan Festival Rujak Uleg

adminredaksi

MS Viking Mars Singgah di Pelabuhan Tanjung Perak, Whitney: Pelabuhannya Bagus dan Bersih

adminredaksi

Ratusan Pelaku Usaha Ultra Mikro di Probolinggo Terima Bantuan Zakat Produktif untuk Modal Usaha

adminredaksi