Di sela sesi dialog bersama guru dan kepala sekolah, ia juga mengungkapkan bahwa guru adalah fasilitator bertugas mengarahkan peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan dan minat. Sehingga program Merdeka Belajar dapat terimplementasi secara optimal.
“Program Merdeka Belajar bukan saja diterapkan bagi peserta didik namun lebih dulu harus diterapkan pada guru. Melalui program ini, nantinya akan mampu menggali potensi diri guru dan peserta didik. Dalam menerapkan merdeka belajar, tidak ada perbedaan antara negeri dan swasta, wajib hukumnya ‘memanjakan’ peserta didik,” papar pria berkacamata tersebut.
Guru dan kepala SD dari wilayah Kecamatan Sukun dan Kecamatan Kedungkandang yang hadir dalam kegiatan tersebut menyambut baik kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang ini.
Karena selain dapat menguatkan literasi dan mempererat tali silaturahmi, guru dan kepala sekolah berkesempatan untuk berdialog langsung dengan Wali Kota Malang. Pada Rabu (18/5/2022) akan digelar sesi puncak peringatan Hardiknas selanjutnya untuk Guru SD di wilayah Kecamatan Klojen, Lowokwaru dan Blimbing serta TK/PAUD dan SMP.
“Jangan ada kekerasan fisik dan verbal kepada peserta didik. Karena guru sebagai fasilitator sekaligus perpanjangan dari orang tua, memfasilitasi bagaimana potensi, kemampuan anak mencapai citanya, minatnya, dan bakatnya,” pesan Sutiaji, dilansir dari malangkota. (ina)