Berangkat dari hal tersebut, tim Synchronize menggagas pemanfaatan karbon dioksida yang akan digunakan sebagai sumber bahan baku dan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan bahan bakar sintetis melalui reaksi hidrogenasi.
“Bahan bakar sintetis memiliki kinerja yang sangat mirip dengan bahan bakar fosil pada umumnya, sehingga dapat digunakan pada mesin kendaraan saat ini dan lebih ramah lingkungan,” ungkap mahasiswa yang biasa disapa Bilal ini.
Lebih lanjut, mahasiswa tahun ketiga ini menjelaskan bahwa untuk mempercepat penerapannya, digunakan teknologi digital twin yang merupakan representasi visual dari sebuah sistem yang sedang beroperasi.
“Digital twin dapat memberikan sebagian gambaran dari apa yang sedang terjadi dan mungkin apa yang akan terjadi pada sistem tersebut,” terangnya.