Jakarta, infodis.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, baru-baru ini menerima kunjungan penting dari Wakil Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Mohammed Abdel Rahman Ad Duweiny. Pertemuan ini menghasilkan rencana strategis untuk mendirikan pusat pendidikan bahasa Arab, sebagai langkah konkret dalam memperkuat hubungan dan kerja sama antara PBNU dan Al-Azhar.
Kunjungan Wakil Grand Syekh Al-Azhar ini bukan hanya sekadar kunjungan biasa, tetapi juga sebagai bentuk penguatan hubungan antara dua institusi besar Islam dunia. Al-Azhar, yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam tertua dan paling terkemuka di dunia, memiliki reputasi yang sangat baik dalam pengajaran bahasa Arab. PBNU, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, melihat potensi besar dalam kerja sama ini untuk memperkaya kemampuan bahasa Arab di kalangan umat Islam Indonesia.
Ketua KH Ulil Abshar Abdalla, yang juga turut hadir dalam kunjungan tersebut, menjelaskan bahwa PBNU dan Al-Azhar sedang merencanakan untuk mendirikan pusat pendidikan bahasa Arab di Indonesia. Al-Azhar memiliki kurikulum khusus dalam pendidikan atau pengajaran bahasa Arab bagi orang-orang asing, yang diharapkan dapat diadopsi dan diterapkan di Indonesia.
“Pusat pendidikan ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat belajar bahasa Arab, tetapi juga menjadi jembatan budaya dan pengetahuan antara Indonesia dan dunia Arab,” ujar KH Ulil Abshar Abdalla.
Pendirian pusat pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya para santri dan pelajar yang ingin mendalami studi Islam. Dengan kurikulum yang dirancang oleh Al-Azhar, diharapkan para pelajar dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan bahasa Arab yang mendalam dan komprehensif.(ery)