4 Juli 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO NASIONAL

Musim Kemarau 2024 Diprediksi Tidak Sepanas Tahun Lalu, Tapi Waspada Kemarau Panjang!

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., saat memimpin rapat rapat koordinasi awal upaya pencegahan dampak risiko bencana yang dapat dipicu oleh musim kemarau bersama unsur forkopimda Provinsi Bali, Jumat (21/6).

Denpasar, infodis.id – Merujuk prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M  mengatakan bahwa tahun 2024 diperkirakan tidak akan sekering musim kemarau tahun lalu. Meski demikian, hal itu bukan berarti tidak akan ada kemarau panjang.

“Di 2024 ini mungkin tidak sepanas di tahun lalu. Tapi bukan berarti di sini tidak ada kemarau panjang,” kata Suharyanto saat memimpin rapat rapat koordinasi awal upaya pencegahan dampak risiko bencana yang dapat dipicu oleh musim kemarau bersama unsur forkopimda Provinsi Bali, Jumat (21/6).

Menurut Suharyanto, langkah antisipatif berbasis pencegahan harus dioptimalkan. Seandainya bencana serupa terjadi lagi, maka operasi pemadaman udara dengan water bombing diharapkan menjadi solusi terakhir.

“Mari kita sama-sama untuk lebih awal menyiapkan upaya pencegahan. Intinya untuk operasi seperti water bombing tetap akan disiagakan, tapi itu jalan terakhir,” ungkapnya.

Adapun menurut Kepala BNPB, langkah alternatif lain untuk pencegahan sekaligus penanganan dapat dilakukan dengan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC). Bentuk ikhtiar dengan membuat hujan buatan tersebut dinilai lebih efektif dan efisien. Beberapa operasi TMC juga pernah dilakukan tidak hanya untuk pemadaman karhutla saja namun juga mendukung perhelatan besar berskala internasional seperti G20, MotoGP Mandalika, KTT Asean dan sebagainya.

“Ada namanya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Kesuksesan penyelenggaraan semua acara internasional di Bali itu ada kita di balik layarnya,” kaya Suharyanto.

Kendati demikian, Suharyanto meminta agar operasi TMC khusus pemadaman ini agar lebih dikaji ulang karena berpotensi menimbulkan dampak sekunder. Suharyanto mencontohkan bahwa operasi TMC di Kalimantan Selatan terbukti menurunkan hujan, namun di sisi lain hal itu juga memberikan dampak lain bagi pertanian yang mana mengurangi kualitas buah dan unsur hara. Oleh sebab itu, Suharyanto meminta agar forkopimda melakukan kajian atas adanya dampak maupun sisi lain dari TMC itu sendiri.

“Apakah TMC ini bisa, tolong ini kita kaji ulang. Kalau kita lakukan TMC ini apakah ada efek samping?,” kata Suharyanto.

“Intinya dalam upaya pencegahan ini BNPB  siap mendukung. Kalau perlu TMC ya segera kita lakukan. Tapi kita harus tahu apakah ada pengaruh lain atau tidak,” imbuhnya.

Kemudian lanjut Suharyanto, upaya penceganan dan kesiapsiagaan ini tentunya paling efektif jika dilakukan oleh satgas darat. Selain lebih tepat sasaran, biayanya juga jauh lebih murah. Suharyanto meminta agar segala kebutuhan lapangan yang diperlukan dalam kesiapsiagaan hingga penanganan darurat dapat diajukan kepada BNPB.

“Selanjutnya alat di lapangan. Pompa ini sedikit. Apa perlu kita tambah ini. Manggala Agni juga turun. Nanti tolong dikoordinasikan kira-kira perlu apa lagi untuk upaya pencegahan,” kata Suharyanto.

Bersama segenap unsur forkopimda Provinsi Bali, Kepala BNPB menaruh harapan besar semoga kejadian di tahun-tahun sebelumnya tidak kembali terulang atau minimal dapat dikurangi dampaknya. Bali sebagai destinasi wisata internasional sudah seharusnya dapat dijaga dari segala jenis ancaman bencana dengan sinergitas antara masyarakat, pemerintah, dunia usaha, komunitas hingga media massa.

“Mudah-mudahan ini terkendali. Karena terbukti. Tahun 2015, 2019 dan 2023 semuanya el nino. Di tahun 2023 kita bisa menurunkan dampak karena kita lebih duluan datang seperti ini,” kata Suharyanto.

“Saya yakin jika kita duluan, maka tidak ada kebakaran. Kalaupun ada pasti kecil dampaknya,” tandasnya. (ery)

Related posts

Simak, Syarat Mudik Gratis Pegadaian Kanwil XII Surabaya

adminredaksi

Pelindo Daya Sejahtera Bayarkan THR Lebih Awal

adminredaksi

Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Pasar Bululawang dan Pasar Rakyat, Gubernur Khofifah Pastikan Inflasi di Jatim Terkendali

Jabrid