Jakarta, infodis.id – Permukaan bumi bagaikan kompor raksasa yang suhunya terus meningkat. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, yang menekankan pentingnya pengamatan sistematis bumi untuk menghadapi perubahan iklim yang kian memanas.
“Suhu permukaan bumi meningkat sangat cepat setiap tahunnya,” kata Dwikorita. “Hal ini berdampak buruk pada kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup di Bumi.”
Pernyataan Dwikorita ini diperkuat oleh data dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Laporan WMO menunjukkan bahwa suhu permukaan global telah meningkat dengan cepat, dengan rata-rata tahunan mencapai 1,45 derajat Celcius pada tahun 2023. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan baseline setelah era Revolusi Industri. Bahkan, hanya dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu dari tahun 2020 ke 2023, kenaikan suhu global rata-rata melonjak sebesar 0,25 derajat Celcius.
“Tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas,” ungkap Dwikorita. “Informasi ini hanya dapat diperoleh melalui pengamatan sistematis untuk fenomena kebumian. Tanpa pengamatan kebumian yang sistematis, informasi yang diberikan bisa menyesatkan atau salah.”
Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan bahwa pengamatan sistematis ini sangatlah penting untuk berbagai keperluan, seperti, menyediakan data dukung dalam aksi adaptasi iklim, seperti pembangunan sistem peringatan dini bencana yang lebih akurat.
“Pengamatan sistematis tersebut harus juga diikuti oleh tindakan yang sistematis di segala lini,” tegas Dwikorita. “Agar dampak panas ekstrem dan dampak perubahan iklim lainnya dapat ditangani secara efektif.” (ery)