Surabaya, infodis.id – Terkait dengan rencana penggantian mobil dinas (mobdin) dari konvensional ke tenaga listrik, kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus matang.
Demikian dikatakan anggota Komisi A DPRD Surabaya, Moch Machmud, Kamis (20/6/2024).
Machmud menyatakan rencana penggantian mobil dinas dari konvensional ke listrik ini belum dibahas bersama DPRD Kota Surabaya terkait anggaran dan kajian yang dibutuhkan.
“Penggunaan mobil listrik termasuk motor itu memang instruksi dari presiden. Namun, Pemkot Surabaya terkait kesiapan anggaran yang harus dipertimbangkan secara matang. Pemkot Surabaya harus mengkalkulasi dengan baik keuntungan dan kerugiannya. Jadi, keputusan ini harus didasarkan pada kajian,” jelasnya.
Politisi Partai Demokrat ini yakin Wali Kota Eri Cahyadi juga sudah menghitung untung rugi skema sewa dengan pengadaan sendiri. Hanya saja belum diumumkan ke publik.
“Misalnya, mobil listrik itu keuntungan dan kerugiannya apa, terus mereknya apa dan lain sebagainya. Ini tentu harus melalui kajian,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, (baca:Lebih Murah, Kendaraan Dinas Pemkot Surabaya Bakal Dikonversi ke Tenaga Listrik dengan Sistem Sewa), Kendaraan dinas operasional Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal dikonversi dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan bermotor listrik dengan cara sistem sewa.
Total kendaraan dinas yang akan diganti rencananya ada sekitar 70 unit. Sedangkan anggaran yang disiapkan oleh Pemkot Surabaya untuk pengadaan kendaraan di tahun ini, sekitar Rp 6 miliar. (isa)