29 Juni 2024
INFODIS.ID
INFO DUNIA

Tradisi Ziarah 88 Kuil Shikoku Terancam Punah: Dampak Penundaan Pensiun

Candi Ishiteji di Matsuyama, Prefektur Ehime, yang merupakan salah satu dari 88 candi dalam rute ziarah Shikoku, difoto pada 26 Mei (Hajimu Takeda)./ asahishimbun

Tokyo, infodis.id – Jepang, terkenal dengan budaya dan tradisinya yang kaya, kini dihadapkan pada dilema terkait kelangsungan tradisi ziarah suci 88 kuil di pulau Shikoku. Tradisi ini, yang telah berlangsung selama berabad-abad, terancam punah akibat tren penundaan pensiun yang semakin marak di kalangan masyarakat Jepang.

Ziarah 88 kuil, atau “ohenro”, merupakan aktivitas spiritual yang populer bagi para pensiunan di Jepang. Menaklukkan rute kuno sepanjang 1.400 kilometer ini, diyakini membawa ketenangan jiwa dan pencerahan spiritual. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah peziarah mengalami penurunan drastis.

Dilansir dari asahishimbun, para pejabat pariwisata Jepang mengungkapkan kekhawatiran mereka dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di kantor pemerintah prefektur Kagawa pada 16 Mei lalu. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini erat kaitannya dengan kebijakan pemerintah yang memperpanjang usia pensiun.

“Banyak orang yang memilih untuk terus bekerja hingga usia lanjut,” kata seorang pejabat pariwisata. “Hal ini membuat mereka memiliki lebih sedikit waktu untuk melakukan ziarah, yang dulunya merupakan aktivitas favorit para pensiunan.”

Penurunan jumlah peziarah ini tidak hanya berdampak pada budaya dan tradisi, tetapi juga pada ekonomi lokal. Banyak bisnis di sepanjang rute ziarah yang bergantung pada pemasukan dari para peziarah.

“Jika tidak ada upaya untuk mengatasi masalah ini, budaya ziarah 88 kuil Shikoku bisa hilang selamanya,” kata pejabat tersebut.

Sebagai langkah awal, para pejabat pariwisata dan stakeholders terkait sedang mempertimbangkan berbagai strategi untuk menarik minat generasi muda dalam tradisi ziarah ini.

Salah satu ide yang diusulkan adalah dengan menawarkan paket wisata ziarah yang lebih fleksibel dan ramah bagi keluarga. Selain itu, mereka juga berencana untuk mempromosikan tradisi ini melalui media sosial dan platform digital lainnya. (ery)

Related posts

Pakaian lembut berbahan sutra itu pernah dipakai oleh Prince di lelang

Editor: [ Hary Prasodjo ]

IFMA Berharap Muaythai Jadi Alternatif Program Mengurangi Angka Kenakalan Remaja

adminredaksi

Krisis Air Melanda Bengaluru, Pusat IT India