Ferry menyebutkan bahwa Kota Kediri telah menargetkan pengurangan sampah sebanyak 30 persen di tahun 2025 mendatang.
“Padahal, berdasarkan laporan kebijakan dan strategi daerah Kota Kediri tahun 2020 masih tercatat pengurangan sampah di angka 20 persen,” ungkapnya lebih lanjut.
Dengan sulitnya tugas mengelola sampah, Ferry berpendapat dibutuhkan program pengelolaan sampah yang terpadu dari hulu hingga hilir agar program pengurangan sampah yang dilakukan dapat sesuai target.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah melalui inovasi bank sampah yang merupakan hasil kolaborasi ITS dengan Heriot Watt University.
“Saya berharap sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna dan nilai jual,” pungkasnya. (ina)