Namun begitu, lanjut Harto, Intiland menilai pasar properti di segmen end user masih akan tumbuh lebih baik dibandingkan investor sebab kebutuhan tempat tinggal masih cukup tinggi.
“Sedangkan investor di harga tertentu tahun lalu memang agak ngerem karena bukan rumah pertama, tetapi untuk jangka panjang dan punya uang lebih mereka akan lari ke properti dan tahun ini akan mulai ada,” imbuhnya.
Harto mengatakan sejalan dengan pulihnya sektor properti dan meningkatnya harga bahan baku, perseroan juga berencana melakukan koreksi harga properti sedikitnya 5 persen.
“Mulai semester II ini akan naik, apalagi untuk produksi baru karena harga bahan bangunan sudah naik, ditambah ada kenaikan PPN menjadi 11 persen,” pungkasnya. (isa)