Begitu juga untuk melahirkan generasi bangsa di masa depan yang berdaya saing, kata Sutiaji, tergantung mutu dan kualitas tenaga pengajar saat ini.
“Saya juga berpesan agar para guru ini tidak merasa lebih pintar, lebih maju dan lebih segalanya dari orang lain. Karena jika hal itu terjadi maka akan melahirkan sosok guru yang sombong dan rakus,” bebernya.
Seorang guru pun, menurutnya, harus terus belajar dan belajar serta mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan agar lebih profesional serta tidak digerus kemajuan zaman. Sementara itu, untuk membayar gaji guru P3K ini dianggarkan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemkot Malang sebesar Rp80 miliar.
“Alokasi dana itu diperuntukkan 1.200 guru P3K yang saat ini sudah terekrut sekitar 900 orang,” pungkas Sutiaji, dilansir dari malangkota. (afp)