18 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO NASIONAL

Terima Kunjungan Delegasi Dewan Federasi Rusia, LaNyalla Minta Rusia Buka Jalur Perdagangan di Daerah Perang

Jakarta, Infodis.id – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta Rusia membuka seutuhnya jalur perdagangan di daerah perang, menyusul Indonesia yang akan membentuk Eurasian Economic Union.

Langkah tersebut dinilai sangat penting, karena Indonesia perlu meningkatkan hubungan ekonomi dengan semua negara di kawasan Eurasia.

Permintaan itu terungkap saat menerima kunjungan delegasi Dewan Federasi Rusia di kantor DPD RI, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

LaNyala menambahkan, dalam konteks hubungan bilateral, pertemuan kedua Kepala Negara pada 30 Juni 2022 menegaskan, sikap politik luar negeri Indonesia sesuai amanat Konstitusi.

“Bahwa betapa dahsyatnya bencana kemanusiaan yang akan muncul berkepanjangan di berbagai negara apabila perang itu dilanjutkan. Kami ikut terkena imbasnya secara ekonomi,” katanya.

Menurut LaNyalla, DPD RI sangat menghargai sikap Presiden Putin yang telah memberikan jaminan keamanan untuk transportasi pupuk, bahan pangan, dan energi, untuk keluar dari kawasan itu.

Hal itu juga dinilai tidak terlepas dari dukungan dan masukan Dewan Federasi dan Duma Negara Rusia.

“Karena adanya dukungan dari Dewan Federasi dan Duma Negara yang memungkinkan jalur perdagangan di daerah perang bisa dibuka kembali,” ujar LaNyalla.

Ditambahkannya, Indonesia sedang melakukan perundingan dengan Eurasian Economic Union untuk membentuk kawasan perdagangan bebas atau FTA.

LaNyalla juga menyorot kerja sama bisnis kedua negara yang sudah ada sejak 21 April 2003, tertuang dalam Deklarasi tentang Kerangka Hubungan Persahabatan dan Kemitraan antara Indonesia dan Rusia.

Kerjasama itu, lanjutnya, hanya terfokus pada kerjasama antar perusahaan-perusahaan besar, sehingga realisasi kerjasamanya tidak secepat yang diharapkan.

“Padahal ada sangat banyak perusahaan berskala menengah di berbagai daerah di Indonesia yang sebetulnya ingin berbisnis dengan Rusia. Baik dalam kemitraan untuk produksi consumer goods maupun penciptaan nilai tambah berbagai komoditas pertanian, peternakan, produk-produk industri rumahtangga dan lain sebagainya, yang pasarnya sangat besar di Indonesia dan di kawasan ini,” ungkap dia.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia, Valentina Matvienko, menyatakan sependapat dengan LaNyalla.

Bahkan dia mengatakan, bahwa perdagangan memiliki peran yang cukup penting, apalagi untuk kedua negara.

“Kita harus berupaya untuk mendorong interaksi bisnis, investasi, perdagangan dan ekonomi demi meningkatkan kerja sama bilateral. Ada banyak sektor yang belum digarap,” tuturnya.

Hanya saja, lanjut Valentina, ada sanksi yang didapat Rusia. Hal tersebut yang mempersulit Rusia mendistribusikan berbagai hal yang dimiliki dalam konteks perdagangan.

“Misalnya saja pupuk dan gandum. Kami menjual gandum ke 137 negara se dunia. Tapi sekarang, sanksi itu menyulitkan kami. Begitu juga dengan pupuk, di mana sanksi menjadi penghalang kami di bidang logistik dan transportasi,” jelasnya.

Begitu pun dengan minyak dan gas, Valentina menyebut sanksi membuat Rusia kesulitan untuk menjualnya ke luar negeri.

Hal itu terjadi sejak awal mula perang dengan Ukraina dimulai, yang berlangsung hingga kini.

Padahal sebenarnya, Rusia dijelaskan siap membuka perundingan damai, sepanjang hal itu dilakukan kedua belah pihak.

Pada kesempatan itu, Valentina juga mengundang Ketua DPD RI mengunjungi Rusia untuk memperluas kerja sama kedua negara.

“Kami meminta dukungan agar kawasan di Rusia bisa kerja sama di berbagai bidang ekonomi, kebudayaan, kesehatan dan lainnya,” tuturnya.

Di akhir pertemuan, LaNyalla memberikan hadiah kepada Valentina sebilah Keris, yang merupakan warisan leluhur Indonesia yang sudah diakui Unesco.

Ketua DPD RI juga memberi buku ‘The Power of Iron’, yang merupakan buku yang mengulas tentang Keris dan foto-foto Keris pusaka koleksi pribadinya.

Pada pertemuan itu, Ketua DPD RI didampingi Mahyudin (Waka DPD RI Bidang II), Sultan B Najamuddin (Waka DPD RI Bidang III), Elviana (Ketua Komite IV), Sylviana Murni (Ketua BKSP), Habib Ali Alwi (Wakil Ketua Komite III), Sefti Ramsiaty (Deputi Persidangan DPD RI) dan Lalu Niqman Zahir (Deputi Administrasi DPD RI).

Sedangkan Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia didampingi Konstantin Kosachev (Wakil Ketua Dewan Federasi), Petr Tostoy (Wakil Ketua Duma Negara), Senator Liliya Gumerova (Ketua Komite Sains, Pendidikan dan Budaya yang juga adalah Ketua Bersama pada Kelompok Kerja Sama Dewan Federasi dan DPD RI, Senator Vladimir Dzhabarov (Wakil Ketua Komite Urusan Luar Negeri), Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, Gennady Golov (Kepala Staf Dewan Federasi) beserta para pejabat lainnya dari Dewan Federasi, Duma Negara, Kementerian Luar Negeri Rusia, serta Kedutaan Besar Rusia di Jakarta. (isa)

Related posts

Kesal Dibohongi, Kemasan Lokal Isinya Impor, Presiden Jokowi: Dipikir Saya Gak Tahu

adminredaksi

PLN NP Kuatkan Infrastruktur Penerangan Jalan Nasional Lintas Sumatera

Pelabuhan Tanjung Perak Prediksi Puncak Arus Mudik H-2 Lebaran

adminredaksi